Minggu, 11 Desember 2016

Analisis Strategi Komunikasi Brand Kosmetik

“Lipstick Purbasari Color Matte”

Oleh: Nadya Ulfa (L1B015029)


Sumber: Instagram Purbasari Indonesia

        Lipstick Purbasari Color Matte adalah salah satu produk kosmetik lokal buatan PT Gloria Origita Cosmetics. Lipstick ini mulai ramai diperbincangkan dan diburu sejak awal tahun 2015 hingga saat ini. Produk ini memiliki klaim yaitu “Lipstick matte yang pigmented dengan innovative formula mengandung pelembab sehingga bibir tidak kering dan tahan lama. Terasa ringan dan membuat anda tetap segar sepanjang hari”.
           Berikut ini merupakan analisis mengenai Lipstick Purbasari Color Matte dengan menggunakan teknik analisis SWOT:
                     1.         Strenght
·         Harga terjangkau (Rp 28.000 – Rp 40.000)
·         Warna lipstick bervariasi, mulai dari warna natural sampai warna cerah.
·         Kualitas sangat baik untuk sejenis lipstick dengan harga di bawah Rp 50.000.
·         Sudah terdaftar di BPOM dan mendapatkan label halal dari MUI.
·    Sudah memiliki website resmi dan akun-akun media sosial resmi seperti di instagram, twitter dan facebook.
·         Produk ini dapat dibeli di berbagai situs jual beli online seperti blibli.com, tokopedia.com, elevenia.co.id, rakuten.co.id dan lain sebagainya.

                     2.         Weakness
·         Tidak adanya counter khusus produk ini di super market maupun toko-toko kosmetik.
·         Bentuk fisik atau kemasan terkesan rapuh,  jadul dan kurang menarik.
·         Jumlah produksi tidak sebanding dengan permintaan di pasaran sehingga sering terjadinya kehabisan stok di toko online maupun offline.
·   Tampilan website dan akun resmi di media sosial yang kurang menarik dan kurang informatif.
·         Kurangnya promosi  dalam pengenalan produk dan pembentukan brand image.

                     3.         Opportunity
·     Munculnya tren lipstick matte di semua kalangan, mulai dari gadis remaja hingga wanita dewasa.
·      Terdapat banyak review dan komentar positif mengenai produk ini dari para beauty blogger maupun beauty vlogger ternama di Indonesia.
·      Adanya peminat yang cukup banyak dari produk ini di berbagai daerah di Indonesia, bukan hanya di kota-kota besar saja.

                     4.         Threats
·         Adanya anggapan bahwa produk lokal memiliki kualitas yang buruk.
·       Munculnya pesaing baru dengan produk lokal sejenis. Seperti produk lipstick dari Emina dengan kemasan yang menarik, harga yang murah dan promosi yang besar-besaran.

          Berikut ini beberapa strategi yang direkomendasikan agar dapat memperluas pangsa pasar serta agar produk ini dapat bersaing dengan produk-produk lipstick lainnya:
·         Memperbaiki kemasan agar terlihat lebih menarik.
·         Menyesuaikan jumlah produksi agar sebanding dengan permintaan pasar.
·   Menyediakan counter resmi beserta beauty advisor yang komunikatif di supermarket maupun toko kosmetik di berbagai daerah di Indonesia.
·     Melakukan promosi yang efektif dan persuasif melalui iklan televisi dan iklan youtube. Termasuk mengoptimalkan penggunaan website dan media sosial dengan memperbaiki tampilan agar lebih menarik dan informatif.
·         Mengadakan giveaway maupun digital contest secara berkala di media sosial.
·         Mengirimkan produk kepada para beauty vlogger dan beauty blogger untuk direview dan ditampilkan di blog maupun kanal youtube nya.
·    Mengadakan gathering sekaligus beauty class dengan para beauty vlogger dan beauty blogger.

Sumber Referensi:
Dari laman http://purbasari.com/ diakses pada 04/12/2016.
Dari laman http://www.racunwarnawarni.com/2016/04/all-shade-purbasari-matte-lipstick.html diakses pada 04/12/2016.
Dari laman http://mix.co.id/brand-insight/marketing-strategy/sukses-zmot-lipstik-matte-purbasari diakses pada 11/12/2016.
0

Analisa Strategi Komunikasi Produk Shinzu’i
( Oleh : Sri Hermalia Wulandari / L1B015043 )


  • Analisis SWOT



Mengusung tema Jepang baik dari segi pemberian nama produk maupun desain produk yang kental dengan nuansa Japanesse Oriental Flower mampu meyakinkan konsumen jika memang benar produk ini berasal dari Negeri Sakura, khususnya di Indonesia yang kesadaran untuk menggunakan produk dalam negeri masih sangat kurang. Banyak konsumen yang tidak tahu bahwa produk Shinzu’i ini merupakan produk asli buatan PT Bina Karya Prima, Bekasi Jawa Barat, tetapi produk yang dihasilkan tidak kalah saing dengan produk luar negeri. Terbukti dengan banyaknya artikel tentang review hasil dari pemakaian produk Shinzu’i yang beredar di internet.

Selain itu Shinzu’i juga berusaha menarik minat konsumen melalui iklan yang ditayangkan di televisi yang mempromosikan produk-produk kecantikan Shinzu’i dengan desain iklan yang simple, mewah, natural dan anggun. “ Karena putih itu shinzui’i “ merupakan jargon dari produk ini juga mengindikasikan bahwa produk Shinzui’i identik dengan kulit putih. Di dalam iklan juga menegaskan produk ini sudah aman dengan menampilkan stempel “DERMATOLOGICALL TESTED” agar masyarakat lebih percaya saat menggunakan produk ini. Model iklan menggunakan gaun berwarna putih dengan lengan terbuka dimaksudkan agar kulit putih model terkesan soft dan terlihat lebih jelas, model dalam iklan ini juga berambut pendek dengan warna hitam natural dimaksudkan agar kontras dengan warna kulit putih sehingga semua mata fokus pada warna kulit.
Saat ini produk Shinzu’i sudah cukup populer di kalangan masyarakat, mengingat karakteristik asli masyarakat Indonesia yang mayoritas berkulit sawo matang, dan tidak sedikit yang mengidam-idamkan warna kulit yang putih dan sehat seperti warna kulit wanita Jepang. Dan ciri khas dari semua produk Shinzu’i yaitu mengandung Herba Matsu Oil yang bekerja sebagai whitening agent yang merupakan ekstrak dari jamur Matsuke yang berfungsi untuk mencerahkan warna kulit yang mengalami penggelapan karena terbakar oleh paparan sinar matahari dan ektstrak Bunga Sakura yang berfungsi untuk melembabkan kulit, yang kesemua bahannya hanya bisa didapatkan di Negara Jepang, inilah yang menambah nilai plus dalam produk Shinzu’i. Selain itu semua produk Shinzu’i mulai dari sabun (bar dan liquid), lulur badan, lotion dan facial wash dengan berbagai varian aroma khas Japanesse Oriental Flower yang menenangkan saat ini sudah bisa didapatkan di berbagai supermarket, minimarket, swalayan dan toserba di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat umum.

Pada awal kemunculan produk Shinzu’i di pasaran menggunakan metode promosi yang cukup inovatif yaitu dengan iming-iming hadiah langsung tanpa diundi yakni emas putih di dalam kemasan dan uang tunai ratusan ribu rupiah. Mungkin pada awalnya konsumen tertarik dengan hal itu, namun setelah merasakan manfaatnya akhirnya konsumen tidak lagi mencari hadiah melainkan ingin mendapatkan manfaatnya. Dan saat ini tantangan terbesar produsen Shinzu’i ialah pertama banyaknya muncul produk-produk kecantikan seperti pemutih badan secara instan karena produk Shinzu’i menjanjikan hasil dalam kurun waktu 4-6 minggu dan harus dilakukan perawatan secara rutin sesuai dengan prosedur yang sudah tertera pada kemasan. Kedua adanya produk yang mengkombinasikan antara sabun kecantikan dan kesehatan, mengingat produk Shinzu’i hanya berfokus pada sabun kecantikan yang ditargetkan untuk perempuan, padahal jika lebih ditelaah lagi banyak juga laki-laki yang menginginkan warna kulit yang putih dan sehat, sehingga sudah  bisa dipastikan pilihan untuk menggunakan produk apa di pasaran semakin bervariasi. Oleh sebab itu mungkin bisa dipertimbangkan lagi oleh produsen untuk memproduksi sabun kecantikan yang sekaligus bisa melindungi tubuh dari kuman maupun bakteri, selain itu juga membuat iklan yang mampu menarik minat kaum laki-laki untuk menggunakan produk Shinzu’i.












Sumber referensi:

Conitaadellaaa.blogspot.co.id/2016/01/analisa-iklan-shinzui-berdasarkan.html?m=1

Repository.ipb.ac.id/handle/123456789/20615.html?m=1

Princessartzhevantgon3.blogspot.co.id/2010/12/strategi-iklan-shinzui-pada-media.html?m=1

Focusomarketresearch.blogspot.co.id/2014/05/pemilihan-produk-sabun.html?m=1

Www.investasionline.net/analisis-swot-725.html?m=1

1

Analisis SWOT produk Infinix HOT 2 di Indonesia
( Oleh : Hanin Zakiyah / L1B015009 )


1.      Strength
2.      Weakness

·        Harga yang ditawarkan cukup murah yakni dibandrol dengan harga sekitar RP.1.300.000 untuk spesifikasi smartphone yang dapat dikatakan cukup tinggi
·      Spesifikasi yang dimiliki antara lain adalah RAM 2GB, memori internal 16GB, layar 5 inci, kamera utama sebesar 8MP, Kamera depan 2MP, dual sim card,  OS Android One Lolipop (dapat diupgrade ke Marshmallow).
·  Selama 6 tahun terakhir, Infinix berhasil menjadi top selling di Afrika, Timur Tengah dan di Perancis dengan market share sebesar 50%.

·       Belum menggunakan jaringan 4G LE
·        Tidak memiliki fitur finger print
·        Kapasitas baterai hanya sebesar 2200 mAH
· Masih mengandalkan pemasaran produk secara online
3.      Opportunity

4.      Threat

·   Indonesia memiliki jumlah market yang besar
·         Kerjasama bisnis pemasaran dengan ‘Lazada’ memungkinkan produk untuk dapat lebih dikenal dan mendapatkan peluang pasar dengan cepat.

·   Banyak vendor pesaing, misalnaya seperti Xiaomi dan Lenovo
·         Kepercayaan masyarakat yang masih kurang terhadap produk baru dan lebih mengunggulkan vendor yang sudah lebih lama terkenal seperti Samsung atau I Phone




Analisis :

Berikut adalah penilaian kami terhadap analisis SWOT produk Infinix HOT 2 di Indonesia:
1.      Produk yang dibandrol dengan harga murah dan spesifikasi tinggi akan lebih mudah menarik konsumen menengah kebawah. Hal ini tentu akan lebih mudah menarik banyak pembeli.
2.      Pemasaran secara online yang diterapkan merupakan strategi yang sangat efisien dalam menarik konsumen dan penjualan produk, namun membatasi konsumen yang ingin melihat produk secara langsung sebelum dibeli.
3.      Kekuranagan fitur dirasa cukup masuk akal karena produk dibanderol dengan harga murah.

Rekomendasi Perbaikan

1.           Menggencarkan iklan pada media-media baik itu online, elektronik maupun cetak untuk menarik minat konsumen serta memperluas mitra kerja untuk pemasaran.
2.             Melengkapi kekuranag fitur yang ada walaupun harus sedikit menaikkan harga produk untuk dapat bersaing dengan vendor-vendor lain.
3.       Memperluas jaringan penjualan dengan melakuakan penjualan secara offline yaitu mendirikan outlet-outlet resmi dan service center.
4.           Terus melakukan pembaruan dan pemantauan terhadap keinginan pasar agar tidak kalah dengan pesaing.

sumber :


0

Analisis Strategi Komunikasi Brand Kosmetik
“EMINA”
(Oleh: Indah Cahyani – L1B015015)


A. Introducing

Emina merupakan brand kosmetik lokal yang baru diluncurkan di pasaran Indonesia pada tahun 2015 kemarin. Melalui tagline “Born To Be Loved” Emina mengingatkan bahwa setiap wanita memiliki keunikan dan kecantikannya masing-masing. Tidak ada yang perlu ditutupi atau pun diperbaiki dari penampilan fisik seseorang, Emina hanya membantu menonjolkan kecantikan itu sendiri dengan makeup yang simple dan playful. Selain itu Emina juga menamkan pesan positif kepada para wanita agar menjadi pribadi yang lebih baik dengan menjadi diri sendiri, karena keunikan yang masing-masing orang miliki itu lah yang membuat diri mereka menjadi lovable. Selain itu Emina Juga meiliki filosofi Love, Joy, dan Dream yaitu:

















B. Analisis SWOT


C. Analisis Strategi Komunikasi
1. Brand Potitioning
Parameter penilaian yang digunakan dilihat dari aspek kualitas yang berbanding dengan harga. Dari gambar ini dapat diketahui bahwa Emina memposisikan dirinya sebagai Brand dengan harga terjangkau namun  memiliki kualitas yang bagus jika dibandingkan dengan kompetitornya baik dari dalam mau pun luar negeri.



2. Target Konsumen:
Emina cosmetic masih satu pabrik dengan Brand ternama Wardah dan Make Over. Hanya saja target konsumennya berbeda. Meskipun wardah juga memiliki produk yang yang menyasar remaja, tetapi secara keseluruhan Wardah menyasar wanita dewasa, sedangan produk Make Over lebih didominan professional. Emina sendiri hadir untuk para wanita dengan kisaran umur 15-25, terutama remaja yang baru belajar  dan suka mengeksplorasi makeup. Disaat kebanyakan orang berpikir bahwa beauty is pain, Emina justru ingin membawa konsep beauty is fun dengan produknya yang memiliki warna yang trendy dan girly namun aktif dan simple. Adapun target kelas sosialnya adalah B, B+, B-, C.

3. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen saat ini (current behavior) adalah mereka menginginkan produk kosmetik yang cocok untuk kulit remaja mereka namun dengan harga yang terjangkau. Selain itu konsumen ingin terlihat keren saat membawa dan menggunakan produk yang desainnya juga bisa mewakili kepribadian mereka. Biasanya produk kosmetik yang demikian cukup mahal sehingga tidak semua orang mmampu membelinya. Untuk itu Emina  mengeluarkan produk kosmetik dengan harga yang terjangkau  dan desain packaging nya yang  didodminasi oleh warna pastel  yang playful, simple, dan juga chic. Emina berharap bisa mewujudkan keinginan konsumen dan menjadi solusi dalam hal makeup yang juga memiliki image cool dan lovable. Dengan begitu konsumen dapat menggunakan produk tersebut di depan publik dan berbagi dengan teman-teman mereka.

4. Pemilihan Media Pemasaran
a. Above The Line:
·            Creative print ad
·            Thematic TVC
·            Magazine Coverage
·            Digital Banner
·            Youtube Ad

b. Digital:
·            Free sample Giveaway
·            Digital contest
·            Blogger and artist endorsement
·            Blogger Giveaway at counter

c. Event
·            Themed Launching Event
·            Beauty & Nail Cass
·            GT & MT Activation


D. Penilaian
Sebagai remaja putri yang menginginkan produk makeup dengan harga murah namun memiliki kualitas yang bagus, saya rasa Emina adalah solusinya. Lalu dilihat dari strategi komunikasi pemasarannya, saya rasa apa yang Emina telah lakukan cukup efektif. Saya adalah orang yang cukup aktif di social media seperti Instagram dan saya mem-follow beberapa akun majalah remaja di Indonesia seperti Kawanku, Cosmo Girl, Go Girl, dan lain-lainnya. Melalui akun-akun majalah tersebut Emina cukup aktif dalam melakukan promosi dengan bekerjasama dengan majalah-majalah tersebut untuk mengadakan Giveaway. Saya bahkan sempat berpartisipasi dalam Giveaway dari Majalah Kawanku dan memenangkan 1 Makeup hamper dari produk Emina itu sendiri. Sebagai konsumen saya cukup terkesan dengan kualitas dan desain pacakaging yang ditawarkan, dan setelah mendapatkan produk ini secara gratis saya berniat untuk membeli lagi nantinya. Saya juga yakin bahwa beberapa pemenang lainnya yang mengikuti giveaway ini pasti mengalami pengalaman yang sama dengans aya dalam menggunakan produk ini, mereka mungkin akan melanjutkan penggunaan produk ini untuk seterusnya. Hal ini menjadi bukti bahwa strategi komunikasi yang digunakan melalui Giveaway cukup efektif untuk memasarkan produk emina.
Selain Giveaway, Emina juga rajin mengadakan event  beauty class dengan menggandeng beauty vlogger terkenal seperti misalnya lizzie parra, dan lain-lainnya.  Ada juga kontes membuat ilustrasi dan Emina turut bekerja sama dalam event jazz goes to campus.


Sumber Referensi:




1
COPYRIGHT © 2016 BASIS KOMUNIKASI